Tahukah kau?
Puisi sakit hati dan kecewa yang mengiris hati |
Tahukah
kau?
Wajah
siapa yang bermain dalam khayalan sebelum tidur?
Tahukah
kau?
Siapa
yang menjadi alasan bibirku melengkung hebat ketika berbicara rindu?
Iya
itu kau, perempuan tangguh yang menaklukkan segala waktu
Menjebakku
dalam penjara rindu,
Dan
menusukku dengan belati yang kau asah begitu tajam
Dengan
mencintai dia yang kau anggap kebanggaan
Tahukah
kau? Aku masih menjadi pemuja cantikmu
Menjadi
lelaki paling bodoh yang menjadikan kau prioritas segala rindu
Menelan
harapan dan mengusap hasrat, kala runut rindu yang mulai ku ceritakan
Kau
balas dengan dua centang biru
Kau
enggan reuni dalam kenangan
Dimana
kau begitu nyaman berada dalam pusaran perhatian
Senyum
tipis dengan pesona begitu manis
Bahkan
dengan mentari pun aku tak rela jikalau menyinarimu begitu terik
Jika
kau sakit, siapa yang akan menyakitiku?
Aku
tak akan sanggup melihatmu bergelimpang lemah dalam ujian yang kuasa
Sebab
itu kala kau menunggangi kuda besi kesayanganku waktu itu,
Aku
mengatakan “kau boleh merasakan teriknya mentari dengan lelaki yang menjadi
kesayanganmu tapi tidak denganku”
Biarlah
terik itu menyengat kulitku
Biarkan
terbakar dan menambah bara yang telah lebih dahulu membakar hatiku
Kala
tersiar kabar bahwa kau telah merencanakan sua dengan lelaki yang akan menjadi
kebangganmu
Biarlah
ku rawat luka bakar ini,
Agar
kelak menjadi kenangan, bahwa kau pernah menjamah rasaku dengan begitu palsu
Menerbitkan
harapan yang berawal dari suap-suapan
Merawatnya
dengan lagu yang kau harmonikan dengan penuh cinta
Dengan
segala pernyataan yang memungkinkan bahagia berdua
Dan
kau menampiknya dengan memilihnya sebagai jawaban dari semuanya
Masamba,
20 Oktober 2021