Tampilkan postingan dengan label Puisi kecewa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi kecewa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 Oktober 2021

Puisi sakit hati dan kecewa yang mengiris hati

Puisi sakit hati dan kecewa yang mengiris hati


Tahukah kau?

 

 

Puisi sakit hati dan kecewa yang mengiris hati
Puisi sakit hati dan kecewa yang mengiris hati

Tahukah kau?

Wajah siapa yang bermain dalam khayalan sebelum tidur?

Tahukah kau?

Siapa yang menjadi alasan bibirku melengkung hebat ketika berbicara rindu?

 

Iya itu kau, perempuan tangguh yang menaklukkan segala waktu

Menjebakku dalam penjara rindu,

Dan menusukku dengan belati yang kau asah begitu tajam

Dengan mencintai dia yang kau anggap kebanggaan

 

Tahukah kau? Aku masih menjadi pemuja cantikmu

Menjadi lelaki paling bodoh yang menjadikan kau prioritas segala rindu

Menelan harapan dan mengusap hasrat, kala runut rindu yang mulai ku ceritakan

Kau balas dengan dua centang biru

 

Kau enggan reuni dalam kenangan

Dimana kau begitu nyaman berada dalam pusaran perhatian

Senyum tipis dengan pesona begitu manis

Bahkan dengan mentari pun aku tak rela jikalau menyinarimu begitu terik

 

Jika kau sakit, siapa yang akan menyakitiku?

Aku tak akan sanggup melihatmu bergelimpang lemah dalam ujian yang kuasa

Sebab itu kala kau menunggangi kuda besi kesayanganku waktu itu,

Aku mengatakan “kau boleh merasakan teriknya mentari dengan lelaki yang menjadi kesayanganmu tapi tidak denganku”

 

Biarlah terik itu menyengat kulitku

Biarkan terbakar dan menambah bara yang telah lebih dahulu membakar hatiku

Kala tersiar kabar bahwa kau telah merencanakan sua dengan lelaki yang akan menjadi kebangganmu

Biarlah ku rawat luka bakar ini,

Agar kelak menjadi kenangan, bahwa kau pernah menjamah rasaku dengan begitu palsu

 

Menerbitkan harapan yang berawal dari suap-suapan

Merawatnya dengan lagu yang kau harmonikan dengan penuh cinta

Dengan segala pernyataan yang memungkinkan bahagia berdua

Dan kau menampiknya dengan memilihnya sebagai jawaban dari semuanya

 

 Baca juga : Puisi kerelaan hati yang menyayat hati


Masamba, 20 Oktober 2021