Selasa, 17 Agustus 2021

Taliban menang kuasai Afganistan


 

    Sebelum kita membahas mengenai esensi dari tulisan ini, banyak diantara kita bertanya siapa sih Taliban itu? jadi teman – teman, Taliban, atau “murid” dalam bahasa Pastho pertama kali muncul pada tahun 1994 di utara Pakistan setelah pasukan Uni Soviet mundur dari Afganistan. Mereka menggulingkan kekuasaan rezim Presiden Burhanuddin Rabbani, salah satu pendiri mujahidin Afganistan yang menentang penduduk Uni Soviet. Misi awal Taliban adalah untuk memberantas kejahatan dan korupsi. Kemudian, misi tersebut berubah seiring berjalannya waktu. Yakni, mereka lebih mengutamakan untuk menegakkan syariat Islam.

Gerakan Taliban ini menguasai hampir seluruh wilayah Afganistan sejak 1996 sampai 2001. Dewan keamanan PBB mengecam tindakan kelompok ini karena kejahatannya terhadap warga negara Iran dan Afganistan dikarenakan Taliban kerap kali melakukan pelanggaran HAM di Afganistan. Kelompok ini mendapat pengakuan diplomatik hanya dari tiga negara yakni Uni Emirat Arab, Pakistan, dan Arab Saudi, serta pemerintah Republik Chenchnya Ichkeria.

Perlawanan terhadap kekuatan Taliban muncul terutama dari kelompok etnis non-Pashtun, seperti Tajik, Uzbekistan dan Hazara. Kelompok – kelompok ini memandang kekuatan Taliban adalah kelanjutan dari hegemoni Pashtun. Kekuatan Taliban membesar seiring dukungan rakyat, terutama dari kelompok etnis Pashtun di selatan Afganistan dan bantuan dari unsur – unsur islam konservatif di luar negeri. Bantuan tersebut  membuat Taliban dapat merebut Kabul, ibu kota Afganistan dan menguasai negara tersebut.

Taliban digulingkan dari kekuasaannya di Afganistan oleh pasukan yang dipimpin oleh Amerika Serikat pada tahun 2001. Kelompok ini melakukan pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat padaa tahun 2008, dan pada februari 2020, keduanya menandatangani kesepakataan damai di Doha yang berisi Komitmen Amerika Serikat untuk menarik pasukan dan Taliban tak melakukan serangan pada pasukan Amerika Serikat. Namun setahun setelah perjanjian itu diteken, Taliban terus menargetkan serangan ke pasukan keamanan Afganistan dan dengan cepat menyerang berbagai  wilayah di seluruh negeri. Meskipun pemerintah Afganistan telah menyatakan kekhawatirannya, Presiden Amerika Serikat Joe Bidan mengumumkan pada April 2021 bahwa semua pasukan Amerika Serikat akan meninggalkan negaara tersebut pada 11 September. Setelah berhasil menumbangkan kekuatan besar Amerika Serikat selama dua dekade peran, Taliban kini mulai merebut wilayah – wilayah di Afganistan dan akhirnya menguasai Afganistan

Taliban berhasil mengambil alih Istana Kepresidenan Afganistan  di Kabul. Kelompok Taliban  menyatakan perang telah berakhir usai para pejuangnya berhasil  mengambil alih Istana Kepresidenan. Sementara itu, Presiden Afganistan, Ashraf  Ghani, meninggalkan Kabul pada hari Minggu (15/08/2021) waktu setempat saat Taliban memasuki kota. Ashraf Gani memilih minggat ke luar negeri dengan dalih tidak ingin menimbulkan pertumpahan darah, ia terbang ke Tajikistan, lalu menuju ke pangkalan Amerika di Oman. Ratusan warga Afganistan turut memenuhi bandara Kabul agar dapat meninggalkan negaranya. Beberapa negara barat  juga berupaya keras mengevakuasi para diplomat dan warganya di Afganistan.

Seorang juru bicara kantor politik Taliban Mohammad Naeem mengatakan kepada Al jazeera bahwa kelompok itu tidak ingin hidup dalam isolasi dan mengatakan jenis dan bentuk pemerintahaan baru di Afganistan akan segera dijelaskan. Dia juga menyerukan hubungan internasional yang damai.


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: