Tampilkan postingan dengan label Puisi cemburu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi cemburu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Oktober 2021

Puisi cemburu tapi bukan siapa-siapa

Puisi cemburu tapi bukan siapa-siapa

 

Pecemburu paling naif

 

Puisi cemburu tapi bukan siapa-siapa
Puisi cemburu tapi bukan siapa-siapa

Aku telah tenggelam dan mati sejak desember tahun lalu

Kala kau memilih bersanding dengan pundak yang kau sebut bahagia

Di sela-sela penginapan kau menyembunyikan dia dengan begitu indah

Layaknya kopi yang menghitam menyembunyikan ampasnya

 

Aku adalah pecemburu paling naif

Yang lebih memilih pergi dan menepikan diri pada gelapnya perjalanan pulang

Melepaskan kaki yang kau paku dengan harapan

Memilih berdarah dan tertatih kala senyummu lebih lebar kala bercakap dengannya

 

Waktu itu mati lampu terpelihara, aku datang dari rumah duka

Membuka pintu penginapan  melihat nestapa dalam kegelapan

Pantas saja langit sepi oleh bintang

Nampaknya dia datang dan membawa luka

 

Rembulan yang ku puja

bersanding cakap dengan bintang yang nampaknya lebih menunjukkan masa depan yang sejahtera

Kau nampak nyaman berbicara dengan bintang berbaju batik lengan panjang itu

Merunut masa-masa kala kau masih menyulam sutra bersama

 

Rupanya kau masih merawat cerita kala dia masih menjadi kebanggaanmu

aku terbaring di samping sosok perempuan hitam manis yang menjemputku dengan segudang tanya?

Basa basi paling basi menghidangkan segala cerita

Kau datang menghampiriku dan mengarahkan kilau cahaya yang terpancar pada layar handphonemu

 

Bersenda dengan senyum

Dan bersandar pada batu bata yang tersusun rapi membentuk rumah

Akankah lelaki dengan baju batik itu adalah rumah yang kau rindukan kehangatannya?

Ataukah ada rumah lain yang kau impikan?

 

Namun pada akhirnya waktu bercerita denganku

Bahwa rumah dengan desain yang kau impikan telah berhasil kau miliki

Sosok yang kau sembunyikan di sudut-sudut kamar penginapan

Mulai kau umbar kala aku memilih dia menjadi penggantimu

 

 Baca juga : Puisi sepi malam sendiri


Masamba, 13 Oktober 2021