Nada senja
Puisi nada senja |
Senja menapak dalam wajah
semesta
mentari berada pada penghujung petualang
fana merah jambu merekah
begitu serakah
menyerap segala keindahan
pada langit-langit semesta
pada senja yang mulai jatuh
ayat-ayat rindu menghiasi
imaji yang sekejap lagi runtuh
sebab secangkir kepahitan
telah berada di penghujung resah yang menggerutu
kopi ibu memang selalu saja
menenangkan dalam pahitnya sendiri
menyingkap tabir
mendengungkan takdir
sebagai nada dengan irama
paling indah,
dalam harakat hasrat yang tak
pernah membabi buta
denganmu surya yang tenggelam
indahmu adalah saksi yang
berkobar pada aksi dialog dua dimensi
membayangkan segala
pencapaian dengan doa paling kuagungkan saat ini
sebagai nama yang nantinya
akan bersanding denganku di pelaminan biru depan rumahku
Baca juga : Puisi nada senja
Masamba, 2022