Tampilkan postingan dengan label Puisi sepi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi sepi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Oktober 2021

Puisi sepi malam sendiri

Puisi sepi malam sendiri

 

Puisi selasa malam

 

Puisi sepi malam sendiri
Puisi sepi malam sendiri

Jenuh selalu terasa kala malam tak bersanding dengan lelah

Istirahat paling membosankan dan meruwetkan dengan segala koneksinya

Menggugat segala kenyataan yang telah terumuskan

Merunut masa lalu dan menghukum kisahnya

 

Kelam kini semakin nyaman

Bertemankan kicauan burung yang belum terlelap

Mungkin saja penatnya seharian tak cukup  membuat matanya terlelap dan terus tersingkap

Hingga malam yang tadinya tak bergeming kini mulai bergumam

 

Aku masih berada di depan layar

Mencoba mengetik makna mendeskripsikan rasa yang tercerna

Layaknya kopi menenangkan pening dengan pahitnya

Setumpuk kata menenangkan rasa dengan susunannya

 

Bait kini mulai terangkai

Rasa tersusun dengan indahnya

Retorika jari yang kian menumpuk lafal penuh makna

Kebisingan fikiran terwakilkan olehnya

 

Jari kian khusyuk menekan tiap-tiap huruf

Terdengar percakapan dua perempuan tua

Pembahasan ananta, dengan dialek yang khas suatu daerah

Gema paling seru kedengarannya

 

Suasana selasa malam, minggu kedua oktober

Jenuh kian terpupuk dengan subur di halaman fikiran

Di jatuhi sajak-sajak usang yang tak usak

Keterwakilan rasa, puisi tercipta

 

 

Masamba, 12 Oktober 2021