Aku akan
Puisi paling sedih menggugah hati |
Tak
ada yang abadi
Begitupun
perasaanku terhadapmu
Tak
ada lagi penghantar panas kala bara api mulai padam oleh sikap dinginmu
Riuh
kebisingan mengagungkan namamu, kini kelam tak bernyawa lagi
Puing-puing
harapan mulai berguguran
Aku
akan membongkar keteduhan yang membuatku nyaman menginginkanmu dalam tiap-tiap
kebosanan
Aku
akan mengusik semua rindu yang terpusat pada orbitmu
Mengutuk
segala rasa yang tercipta untukmu
Aku
akan menghapuskan namamu dalam diary kenangan yang tak pernah lupa untuk ku
kenang
Aku
akan, aku akan, dan semua akan yang membuatku tak lagi menjadikanmu bayangan
sebelum tidur
Biarlah
kopi bersanding dengan senja dengan internalisasi paling mendalam
Bahwa
kesedihan ini akan berakhir dalam makam kenangan dengan namamu yang terpajang
di batu nisan
Setahun
sudah aku memujamu dalam bait rindu
Mengisahkanmu
dalam sajak paling sendu
Mengenangmu
dalam larik yang menyandingkan keindahan dengan kebutuhan akan kehadiranmu
Serta
mencintaimu sebagai satu-satunya judul puisi yang paling romantis dan
ditunggu-tunggu
Dan
kini semua sirna, pupus dan tergerus
Kala
dingin di malam selasa kliwon bulan oktober telah kalah oleh dinginmu
menanggapi whatshap dariku
Bahkan
kau tak membuat dua centang itu menjadi biru
Hingga
usang termakan waktu
Sadarku,
kehadiranku tak cukup membuat jarimu bergeming
Sebab
aku bukanlah prioritas yang kau tunggu
Aku
hanyalah insan yang mencintaimu dengan runut-runut kenangan masa lalu
Kala
masih menjadikanmu nyaman dan tersenyum oleh perhatianku
Biarlah
aku bersetubuh dengan kepergian
Menjamu
kesedihan dengan air mata kepedihan
Dengan
segala luka yang kau gores dengan begitu tenang
Membuatku
tak lagi berani mencintai dengan begitu mendalam
Masamba,
25 Oktober 2021