Ilusi dini hari
Puisi ilusi dini hari |
Denganmu pemilik surya yang
tenggelam
Padamu masih ku dengungkan
harmoni kerinduan
Kulafalkan begitu fasih
dengan tingkat internalisasi paling tinggi
Terjuntai pada orkestrasi
dialog dini hari
Kepulan-kepulan lara masih
bersanding hebat dengan asap yang melangit dari secangkir nestapa
Senandung kesenduan yang
menjelaskan tentang rindu meninabobokkan telinga
Begitu dalam, syahdu,
merongrong keheningan
Cara kontemplasi dalam rindu
yang berbaris untuk seorang adinda
Walau semesta tak lagi
mengundang kita untuk bersua
Namun kau masih menjadi
satu-satunya senandung kerinduan yang acap kali ku dengungkan
Namamu masih saja terpahat
begitu jelas pada lukisan semesta
Walau selalu muncul setelah
tetes kesenduan semesta membasahi ketidakmungkinan untuk memilikimu sebagai
kebanggaan
Dalam detik yang bergulir
Wajahmu masih menjadi tokoh
utama dalam tiap-tiap ilusi
Entah sampai kapan,
Rasanya lelah namun nyatanya
lelahpun tak cukup menjadi alasan untuk ilusi yang terbentuk menafikanmu
sebagai poros keindahan yang tersaji
Baca juga : Puisi intelektual kelas kambing
Masamba, april 2022