Tampilkan postingan dengan label Puisi cinta penuh makna. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi cinta penuh makna. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 Maret 2022

Puisi dirimu

Puisi dirimu

 

                                                                    Dirimu

 

Puisi dirimu
Puisi dirimu

Aku tengah menjalani hubungan dengan seorang gadis

Yang mengungkap ketulusan dengan begitu optimis

Menjajali penderitaan dengan hiasan tangis

Dengan mata membengkak mengungkap alasan bahwa dia mencintaiku

 

Aku tengah menata perasaan kembali

Menyulam segala rindu yang pernah tersobek oleh sendu yang kesekian kali

Menatapnya sebagai satu-satunya rindu yang kembali

Menghabiskan malam hanya untuk menghayati nada suaranya lagi

 

Kesalahan terbesarku adalah manampik segala rasa dengan alibi masa lalu

Yang kian asing merambah waktu

Sadarku, mengingat masa lalu bukan lagi soal mengulang

Tapi berpulang pada rindu yang benar-benar menunggu sebagai tempat pulang

 

Dirimu adalah keheningan yang selalu tepat ketika rasa terusik kegalauan

Menjajakiku dengan senda yang yang sebenarnya garing untuk sebuah kesesatan fikiran

Namun kau begitu keras mencoba, merangkul segala kepedihan dengan menorehkan suasana ketenangan..

Kau begitu fasih memanggil namaku seraya meminta untuk mengurai segala hal yang belum sempat terjelaskan..

 

Mendengarmu adalah kesenangan

Melihatmu adalah ketenangan

Tangismu adalah kesalahan terbesarku

Memujamu adalah caraku bersyukur terhadap Tuhan dengan penciptaan seorang yang tulus sepertimu disisiku

 

 

 Baca juga : Puisi kala itu

 

Masamba, Maret 2022

 

 

 

 

 

Sabtu, 16 Oktober 2021

Puisi cinta pendek penuh makna

Puisi cinta pendek penuh makna

 

Dengan berbagai judul puisi

 

Puisi cinta pendek penuh makna
Puisi cinta pendek penuh makna

Angin menyisir segala inspirasi yang terpancar pada tata surya pengetahuan

Membangkitkan tiap-tiap kata yang berbaris begitu rapinya

Menantikan sajak paling radikal dari goresan pena pengembala kata

Merawat tiap-tiap bait, dan mencintai tiap-tiap larik

 

Kamu adalah salah satu puisi yang kerap ku tulis

Ketika bersanding dengan kopi, ironi dan sakit hati

Sejatinya segala kata telah habis oleh ketikan sakit yang kau iris sebelum mengucap salam perpisahan

Namun tetap saja, kadar keinginan masih menanjak dalam kurva perasaan

 

Dalam literasi keindahan,

Aku dan kamu adalah sebait kata vertikal

Aku adalah pangkal

Dan kamu adalah esensi indah yang tak tertangkal

 

Wajah oval, pipi cabi, lentik manis, senyum paling narsis

Entahlah, huruf yang berbaris pada laptop ini tak cukup banyak untuk mendeskripsikan cantikmu

Sebab kamu adalah tingkat tertinggi dari segala keindahan di bumi

Semuanya masih sama kala kau menyapaku pertama kali pukul 19.05 bulan november tahun lalu

 

Kala kau mulai menyiasatiku dalam profil whatsahap

Menyapa dengan chat tanpa emot, sembari memperkenalkan kehadiranmu

Bahwa kelak kau akan menjadi satu-satunya wanita yang menggoreskan tinta pada tiap-tiap sajakku

Hingga kini genap satu tahun sejak perkenalan itu

Kau masih menghinggapi jejek-jejak makna yang tersusun oleh jemariku

 

Dengan berbagai judul puisi

Kau ku puja dan ku tangisi

Dengan berbagai judul puisi

Aku masih berkutat dengan pahatan nama mu di sisi

 

 Baca juga : Puisi pagi petani muda


Masamba, 16 Oktober 2021