Minggu, 20 Maret 2022

Puisi dirimu dan kesenduanmu

 

Dirimu dan kesenduanmu

 

Puisi dirimu dan kesenduanmu
Puisi dirimu dan kesenduanmu

Sesedarhana kau mempertahankanku

Sesedarhana itu caraku bersyukur kepada penciptamu

Sebab semesta masih enggan menodai kesenanganku dengan ratap-ratap kesenduan

Sebab semesta masih enggan menatapku dalam ratap-ratap kesendirian

 

Ketakutan terbesarku adalah tersungkur secara semparangan pada semak-semak lara

Menggores luka, tertusuk dahan pada hamparan belantara

Memungut air mata pada bait-bait aksara

Berdialog dengan surya yang tenggelam dengan argumentasi dimensi tentang kesenduan yang menjarah

 

Semalam, kau mencoba mengikhlaskanku dengan mengatasnamakan bahagia

Dengan segala bait-baik kesedihan kau merelakanku dengan aksara

Kau mengutip segala ikhlas dari kesedihan yang membara

Dengan setumpuk frasa kau susun dengan begitu sengsara

 

Kuiyakan saja semua hasratmu

Sebab menurutku kau tak akan mungkin mampu membunuh benih yang kau rawat selama setahun lebih

walau pada bait ikhlas yang kau buat telah tertanam untukku menjaga kesehatan, merawat mama, dan menatap masa depan

kau tak mungkin dengan masa yang begitu cepat teramu

 

benar saja, kau kembali sebelum lima menit chat terakhirmu

dengan mengatasnamakan tidak mampu,

kau penuhi kolom chat kita dengan emot-emot kesedihan

kau menjelaskan bahwa kau hanya ingin agar aku menjadi diriku sendiri

 

bukan tak mau menerima

hanya saja, kau harus belajar berfikir dulu lalu menjelajah aksara

agar kau paham nasi yang telah kau beri haram rasanya untuk kau minta lagi

walau berangkat dengan alasan kau akan mati

 

 Baca juga : Puisi lepaskan

 

Masamba, maret 2022

 

 

 

 

 

 

 


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: