Kala itu
Puisi kala itu |
Aku
ingin mengisahkan sebuah kisah kala degup jantungku berdebar sangat kencang
ketika lirikan matamu mampir dalam lamunan. Binar mata itu menyorot segala kekaguman
yang bersimpuh kepadamu sembari kau beri lengkungan di bibirmu dan be
Kau
menitipkan kekaguman kepadaku, lantas kau menitipkan perasaan kepadanya. Menghabiskan
banyak malam berbincang dengan gombalan dengannya dan membangkitkan banyak
harapan kala siang denganku. Bagaimana mungkin aku terperdaya dengan selalu
merawat sayap-sayapmu lantas kau tak pernah mengijinkan aku untuk terbang
bersamamu. Aku berupaya menyadarkan perasaanku yang terdikte oleh tingkahmu,
bahwa kau hanyalah menghabiskan kegabutan dengan cara kegenitan.
Yang
tak habis fikir olehku, mengapa kau bertingkah mencintainya lantas menghukumku
dengan membiarkan aku terpaku oleh tindak tandukmu. Sadarku jika kau adalah
jodohku maka kau akan menolaknya sebagai kesayangan. Namun semesta tak merestui
hasratku. Kau dengan bangga memperkenalkan dia sebagai prioritasmu.
Masamba,
Maret 2022
0 komentar: