Minggu, 31 Oktober 2021

Puisi Hujaman bayanganmu

 

Hujaman bayanganmu

 

Puisi Hujaman bayanganmu
Puisi Hujaman bayanganmu

 

Aku terus dihujam bayanganmu

Menghantui seluruh denyut jantung

Melampaui almanak yang tergantung

Bahkan mencuri nikmat waktuku menyesap kopi

Bayanganmu terus saja mendera

Bak mala yang terterka

Memancar di setiap ada

Enggan memudar terus saja mengipuk  dan terpupuk

 

Hanya ada kau di setiap kopi

Entahlah mengapa bayanganmu tak juga menepi

Padahal aku telah mendeklarasikan patah hati

Bahwa denganmu aku tak akan berbagi hati lagi

 

Kau masih ada pada huruf-huruf sajakku

Tersirat dan tersurat oleh aksara yang kian lara

Membahas rindu yang tak ada habisnya

Membahas kamu yang tak ada lelahnya

 

Kau apakan aku?

Mengapa sulit melupakanmu?

Apakah kau telah meracik ramuan hingga tak ada waktu sedetikpun yang terlewat tanpa bayanganmu?

Apakah kau telah bersiasat dengan mahluk mitologi agar aku tetap merinduimu?

 

Sejak kau mampir,

Aku telah berharap bahwa kaulah takdir

Tak akan pernah mangkir

Layaknya aku yang mencintaimu sampai terjungkir

 

Jika kopi membutuhkan gula untuk nikmat

Maka aku membutuhkan kamu agar bahagiaku lekat

jika makanan membutuhkan bumbu untuk sedap

maka aku membutuhkan kamu agar patah hatiku lenyap

 

 Baca juga : Puisi wiyata safa

 

Masamba, 31 Oktober 2021

 

 

 


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: