Hujaman bayanganmu
Puisi Hujaman bayanganmu |
Aku
terus dihujam bayanganmu
Menghantui
seluruh denyut jantung
Melampaui
almanak yang tergantung
Bahkan
mencuri nikmat waktuku menyesap kopi
Bayanganmu
terus saja mendera
Bak
mala yang terterka
Memancar
di setiap ada
Enggan
memudar terus saja mengipuk dan terpupuk
Hanya
ada kau di setiap kopi
Entahlah
mengapa bayanganmu tak juga menepi
Padahal
aku telah mendeklarasikan patah hati
Bahwa
denganmu aku tak akan berbagi hati lagi
Kau
masih ada pada huruf-huruf sajakku
Tersirat
dan tersurat oleh aksara yang kian lara
Membahas
rindu yang tak ada habisnya
Membahas
kamu yang tak ada lelahnya
Kau
apakan aku?
Mengapa
sulit melupakanmu?
Apakah
kau telah meracik ramuan hingga tak ada waktu sedetikpun yang terlewat tanpa
bayanganmu?
Apakah
kau telah bersiasat dengan mahluk mitologi agar aku tetap merinduimu?
Sejak
kau mampir,
Aku
telah berharap bahwa kaulah takdir
Tak
akan pernah mangkir
Layaknya
aku yang mencintaimu sampai terjungkir
Jika
kopi membutuhkan gula untuk nikmat
Maka
aku membutuhkan kamu agar bahagiaku lekat
jika
makanan membutuhkan bumbu untuk sedap
maka
aku membutuhkan kamu agar patah hatiku lenyap
Masamba,
31 Oktober 2021
0 komentar: