Pindah domisili hati
Puisi pindah domisili hati |
Resah
menjalar ke semua sudut-sudut anatomi
Nafas
terhela terus menerus
Agar
segumpal perasaan ikut tergerus
Sebab
segala keinginan telah menolakmu sebagai porosnya
Kau
masih menjadi tokoh utama pada sela-sela imaji
Jangan
khawatir, waktu telah memproses permohonanku untuk pergi
Aku
kini tengah menyibukkan diri
Untuk
menolak kenangan-kenangan yang begitu jelas tersaji
Jujur
saja, aku sangat ingin menyebut namamu dalam sajak ini
Agar
kau dapat memahami,
Bahwa
ada lelaki bodoh yang tetap mencintaimu walau kau telah memilih pergi
Dan
telah memilih untuk tetap bodoh agar tetap berada dalam pusaran kenangan dan
keinginan memilikimu dalam kasih dan belaian bahagia
Kini
aku tengah berproses pindah domisili dari hati yang tak sadar diri
Sebab
orbitnya telah menjadi milik orang lain
Dan
rindunya telah berpaling tak main-main
Menandingi
segala perhatian yang terpancar di lokasi tempat ia berseri
Tetaplah
menyakitiku
Biarlah
sakitku menembus paru-paru
Agar
sistem pernapasanku terganggu dan memblokade sirkulasi darah untuk memahat
segala sakit yang kau inginkan
Agar
aku sadar, aku bisa menjadi lelaki yang bijak dengan cara melupakanmu
Masamba,
29 Oktober 2021
0 komentar: