Selasa, 22 Maret 2022

Puisi pelik


Pelik

 

Puisi pelik
Puisi pelik

Sekarang, kaki semakin kuat terpijak di bumi

Menapak segala kesulitan yang meninabobokkan surya yang tenggelam

Bersamaan dengan air yang merembes pada tanggung jawab yang terpikul oleh perasaan

Dimana sangat sulit membincangkan segala ekonomi yang kian pelik

 

Dimana lagi harus mencari?

Argumentasi dimensi yang kerap berdialog dini hari

Menumbangkan segala kelelahan yang menjarah anatomi

Menguras kenyamanan tubuh yang sedang menikmat bersama rehat

 

Kopi adalah jawaban dari tiap-tiap kepeningan

Panas yang memuncak menghangatkan segala kebisingan fikiran

Pahitnya menenangkan laksana rindu yang memiliki tuan

Cara singkat merehatkan aksara yang berbait pada kepala

 

Ditambah kamu yang menambah dialog kepeningan

Merubah senyuman mentari menjadi suram tak berseri

Harapku denganmu, tolong selipkan dulu doamu untukku

Agar kaki yang terpijak tetap mampu berdiri menopang ekonomi

 

Lamaran masih belum menemukan panggilan

Kebutuhan terus saja memaksa keheningan untuk memekik

Poros koordinasi tubuh tak dapat lagi berkutik

Memasrahkan segala keresahan pada pemilik bumi

 

Baca juga : Puisi selamat untukmu


Masamba, maret 2022

 

 


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: