Bagaimana mungkin
Puisi bagaimana mungkin |
Bagaimana mungkin
Pelangi mengitari wajah
semesta,
sedangkan awan masih belum
tersentuh rona hitam yang membuatnya gelap
Bagaimana mungkin
kayu berubah menjadi abu,
Sedangkan dia masih belum
tersentuh panasnya api yang meluluhlantahkan deretan tangkai dan dahannya
Bagaimana mungkin
Setangkai bunga mawar dapat
tumbuh,
Sedangkan potnya belum terisi
tanah dan tak kau hujani dengan air
Bagaimana mungkin,
Bagaimana mungkin
Bagai mana mungkin
Bagaimana mungkin
Hatiku kau semai dengan benih
rasa,
Sedangkan kau tak pernah
menganggapnya sebagai ladang kegemaranmu
Bagaimana mungkin
Kau bisukan aksara yang
terbias pada hasrat
Sedangkan kau tak pernah
menganggapnya sebagai nada kesukaanmu
Bagaiamana mungkin?
Baca juga : Puisi substansi sajakku
Masamba, 2022
0 komentar: