Jumat, 27 Mei 2022

Puisi hujan dan bunga

 

Hujan dan bunga

 

Puisi hujan dan bunga

Andai saja hujan sadar

Bahwa bunga akan mati bila terlalu banyak air

Dia akan membusuk pada tanah

Menodai keindahan yang dahulu mekar menjadi miliknya

 

Dia membutuhkan senyuman semesta

Untuk bermetamorfosa menjadi yang terindah

Tangkai bertangkai, dahan tertambah tahan

Merekah diolesi embun, berkilau di penghujung senja

 

Namun pilu, hujan melupakan syarat

Dia manfikan fitrah organik dari bunga

Menyandang ego dengan mengguyur semena-mena

Sebab dalam hasrat, selalu ingin memamerkan pelangi sebagai jejak keindahan yang paling menakjubkan

 

Bunga itu mati,

Namun hujan belum juga menerbitkan sesal di hati

Atas nama manipulasi, mengukur kebenaran tertinggi dalam logikanya sendiri

Hujan mendongak angkuh dan harmoni hujan dan bunga terhambat pada tangga nada luka dan duka dalam kisah kasih tumbuh dan mati

 

Baca juga : Abstraksi tak bermakna


Masamba, 2022


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: