Kemarin
Puisi kemarin |
Kemarin
Aku mencarimu pada riuh
kebisingan
Menilik segala percakapan
yang sayu, mendayu
Merongrong kelam pada hasrat
yang menumpas pengharapan
Tak ada wajahmu yang berbaris
pada dentuman sorakan
Mengucap semangat membara
daksa yang berseteru merebut kemenangan
Kamu adalah argumentasi yang
merambah semua dimensi
Sebab itu aku menginginkanmu
mengambil bagian sebagai tim penyemangat kala aku merebut podium kemenangan
Sebab melihatmu dalam sekejap
Adalah konduktor pembakar
semangat
Senyap, namun bergitu meresap
Seperti kala itu,
kedatanganmu kurayakan sebagai suatu kesyukuran
Pertemuan setelah perkenalan
Menapak rumput yang sama
Dengan membangun dialektika
keakraban, secara verbal kuucapkan dengan kehatia-hatian
Sebagai akhir dari huruf yang
dulu pernah bersanding di kolom chat kita
Masamba 2022
0 komentar: