Selasa, 10 Mei 2022

Puisi kemarin

 

Kemarin

 

Puisi kemarin
Puisi kemarin

Kemarin

Aku mencarimu pada riuh kebisingan

Menilik segala percakapan yang sayu, mendayu

Merongrong kelam pada hasrat yang menumpas pengharapan

 

Tak ada wajahmu yang berbaris pada dentuman sorakan

Mengucap semangat membara daksa yang berseteru merebut kemenangan

Kamu adalah argumentasi yang merambah semua dimensi

Sebab itu aku menginginkanmu mengambil bagian sebagai tim penyemangat kala aku merebut podium kemenangan

 

Sebab melihatmu dalam sekejap

Adalah konduktor pembakar semangat

Senyap, namun bergitu meresap

Seperti kala itu, kedatanganmu kurayakan sebagai suatu kesyukuran

 

Pertemuan setelah perkenalan

Menapak rumput yang sama

Dengan membangun dialektika keakraban, secara verbal kuucapkan dengan kehatia-hatian

Sebagai akhir dari huruf yang dulu pernah bersanding di kolom chat kita

 

Baca juga : Puisi kamu dan nestapa


Masamba 2022

 

 

 

 


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: