Manusia payah
Puisi manusia payah |
Tak lagi ada upaya
Daya enggan beranjak dari
dialog dini hari
Mengulas topik dan segala
retorika
Menceritakan tamaknya hidup yang
katanya akan membuatnya bertumbuh
Sedalam bibirnya mengeja
derita
Sedalam itu dia terisak
menundukkan aksara
Memalingkan netra dan
mengucap segala ketabahan yang terus bercerita
Merakit sabar yang terus
tersapu oleh semilir angin yang membuatnya hampir goyah
Sedemikian ranting pohon
mulai patah dan terpisah dari dahannya
Murka mulai memuncak pada pemilik
terompet sangkakala
Terus mengajukan pertanyaan
mengapa, kenapa dan harus bagaimana?
Rasa-rasanya irama gitar
adalah tempat paling tepat memekik rasa dengan nada-nada sederhana
Tiap-tiap surya berganti
rembulan
Cerita menjelma derita
Aksara sayu mulai menapak
sudut-sudut kelam
Terlelap adalah manifestasi
terlelah
Baca juga : Puisi ritme elegi
Masamba, 2022
0 komentar: