Selasa, 17 Mei 2022

Puisi manusia payah

 

Manusia payah

 

Puisi manusia payah
Puisi manusia payah

Tak lagi ada upaya

Daya enggan beranjak dari dialog dini hari

Mengulas topik dan segala retorika

Menceritakan tamaknya hidup yang katanya akan membuatnya bertumbuh

 

Sedalam bibirnya mengeja derita

Sedalam itu dia terisak menundukkan aksara

Memalingkan netra dan mengucap segala ketabahan yang terus bercerita

Merakit sabar yang terus tersapu oleh semilir angin yang membuatnya hampir goyah

 

Sedemikian ranting pohon mulai patah dan terpisah dari dahannya

Murka mulai memuncak pada pemilik terompet sangkakala

Terus mengajukan pertanyaan mengapa, kenapa dan harus bagaimana?

Rasa-rasanya irama gitar adalah tempat paling tepat memekik rasa dengan nada-nada sederhana

 

Tiap-tiap surya berganti rembulan

Cerita menjelma derita

Aksara sayu mulai menapak sudut-sudut kelam

Terlelap adalah manifestasi terlelah

 

Baca juga : Puisi ritme elegi

 

Masamba, 2022


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: